Sebelum TikTok, Ada ARPANET: Sejarah Internet yang Jarang Diketahui
Internet bukan sekadar teknologi ia adalah revolusi. Dari proyek militer rahasia hingga menjadi ruang publik terbesar di dunia, internet telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Artikel ini mengajak kamu menyusuri jejak sejarah internet, dari kabel pertama hingga algoritma TikTok yang membentuk budaya global.
🚀 1960-an: ARPANET, Awal dari Segalanya
Seorang pria berjanggut mengenakan jas duduk di depan terminal komputer vintage bertuliskan "ARPANET", dengan layar monokrom menampilkan teks. Di sampingnya terdapat telepon putar, dan di latar belakang terlihat peta jaringan ARPANET di Amerika Serikat, menggambarkan koneksi awal internet pada era 1970-an.Pada tahun 1969, ARPANET berhasil menghubungkan empat institusi: UCLA, Stanford, UC Santa Barbara, dan University of Utah. Pesan pertama yang dikirim adalah “LOGIN” meski sistem crash setelah huruf kedua. Tapi momen itu menandai kelahiran internet.
💾 1980–1990-an: Internet Keluar dari Laboratorium
Setelah sukses di kalangan akademisi dan militer, internet mulai merambah dunia sipil. Tahun 1983, protokol TCP/IP resmi digunakan, memungkinkan jaringan-jaringan berbeda untuk saling terhubung secara universal.
Lalu pada 1991, Tim Berners-Lee memperkenalkan World Wide Web (WWW)sebuah sistem yang memungkinkan pengguna mengakses informasi melalui browser. Inilah awal mula situs web, hyperlink, dan tampilan visual internet seperti yang kita kenal sekarang.
Koneksi masih lambat, menggunakan dial-up yang khas dengan suara “kring-kring”, tapi dunia mulai berubah. Email, forum, dan situs-situs awal seperti Yahoo! dan Netscape membuka era baru komunikasi.
📱 2000-an: Internet Menjadi Gaya Hidup
Masuk abad ke-21, internet tak lagi hanya soal informasi. ia menjadi gaya hidup. Kecepatan meningkat, harga komputer menurun, dan media sosial mulai bermunculan. Friendster, MySpace, lalu Facebook dan Twitter mengubah cara manusia berinteraksi.
Tahun 2007, Apple merilis iPhone. Ini bukan sekadar ponsel, tapi komputer mini yang bisa dibawa ke mana saja. Internet menjadi mobile, real-time, dan personal. Kita tak lagi “mengakses internet” kita hidup di dalamnya.
🎥 2010–2020-an: Era Kreator dan Konten Viral
Platform seperti YouTube, Instagram, dan Snapchat membuka ruang bagi siapa pun untuk menjadi kreator. Video, foto, dan meme menjadi bahasa baru. Algoritma mulai memainkan peran penting menentukan apa yang kita lihat, sukai, dan bagikan.
Lalu datang TikTok. Aplikasi asal Tiongkok ini menggabungkan video pendek, musik, dan AI untuk menciptakan konten yang bisa viral dalam hitungan detik. Dari tantangan dansa hingga kampanye sosial, TikTok menjadi cermin budaya digital generasi Z.
🔍 Evolusi Teknologi dan Budaya
Perjalanan internet bukan hanya soal kabel dan kode, tapi juga tentang manusia. Setiap fase mencerminkan kebutuhan dan imajinasi zaman:
- ARPANET lahir dari ketakutan akan perang.
- WWW muncul dari keinginan berbagi pengetahuan.
- Media sosial tumbuh dari hasrat untuk terhubung.
- TikTok berkembang dari dorongan untuk berekspresi dan viral.
Internet telah menjadi ruang demokratis, di mana siapa pun bisa bersuara, mencipta, dan memengaruhi dunia.
🔁 Dari ARPANET ke TikTok: Pelajaran Penting
- Inovasi kecil bisa berdampak besar. Empat komputer di ARPANET kini berkembang menjadi miliaran perangkat yang terhubung.
- Teknologi mengikuti manusia. Internet terus berevolusi sesuai kebutuhan sosial, ekonomi, dan budaya.
- Kreativitas adalah mata uang digital. Di era TikTok, ide segar lebih berharga daripada produksi mahal.
Internet bukan hanya alat, tapi cermin peradaban. Ia mencatat sejarah, membentuk masa kini, dan membuka pintu masa depan. Dari e-mail ke emoji, dari forum ke FYP, dari login pertama ke livestream global perjalanan ini belum selesai.
Posting Komentar